Tiongkok Meluncurkan Rangkaian Satelit Internet Pengganti Starlink

Posted on

Peluncuran satelit-satelit yang menjadi bagian dari usaha Tiongkok menciptakan jaringan internet satelit masif—yang dikenal sebagai G60, “Thousand Sails,” atau Qianfan—sebagai pesaing Starlink.

Tiongkok: Meluncurkan Rangkaian Satelit Internet Pengganti Starlink

1. Latar Belakang Proyek

Tiongkok tengah membangun beberapa mega-konstelasi satelit internet orbit rendah (LEO) sebagai kompetitor langsung Starlink milik SpaceX. Dua proyek utama, Qianfan (Spacesail/G60) dan Guowang, kini menjadi fokus ambisi negara tersebut.(WIRED, Wikipedia)

Qianfan (5000 Satelit “Thousand Sails”)

  • Dikembangkan oleh Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST), didukung pemerintah kota Shanghai dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.(Wikipedia, CNN, thinkchina.sg)
  • Bertujuan untuk memiliki lebih dari 15.000 satelit pada selesai 2030, dengan 648 satelit di fase awal hingga 2025 dan jangkauan global diharapkan tercapai tahun 2027.(CNN, yicaiglobal.com, Militer Berita)
  • Didukung sistem manufaktur cerdas di Shanghai yang memungkinkan produksi ratusan satelit per tahun.(thinkchina.sg)

Guowang – “National Network”

  • Dikelola oleh CASIC dan Akademi Teknologi Dirgantara Tiongkok (CAST), berfokus pada aplikasi domestik dan keamanan nasional.
  • Target menempatkan lebih dari 13.000 satelit di orbit rendah dan menengah.(Wikipedia, Vocal)

2. Peluncuran Awal dan Hambatan Teknis

  • Qianfan: Pada Agustus 2024, Tiongkok berhasil meluncurkan batch pertama 18 satelit dengan roket Long March-6A dari Taiyuan. Peluncuran keduanya berlangsung pada Oktober dan Desember 2024, masing-masing menambah 18 satelit lagi.(CNBC, Wikipedia, yicaiglobal.com, The Jakarta Post, CNN)
  • Guowang: Juga telah meluncurkan puluhan satelit eksperimental maupun operasional sejak April 2025.(Wikipedia)
  • Namun, masih terdapat tantangan serius. Laporan menunjukkan tingkat kegagalan satelit Qianfan mencapai 14%, jauh lebih tinggi daripada Starlink yang di bawah 0,5%. Kekhawatiran juga muncul terkait ledakan tahap akhir roket yang menciptakan puing antariksa, meningkatkan risiko tabrakan orbit.(WIRED, Vocal, thinkchina.sg)

3. Perbandingan dengan Starlink dan Tantangan Strategis

  • Starlink saat ini memiliki lebih dari 7.000 satelit aktif, dengan target hingga 42.000 dan pendapatan diperkirakan mencapai US$12 miliar pada 2025.(Financial Times)
  • Kelemahan Tiongkok:
    • Peluncuran masih bergantung pada roket sekali pakai – hal ini membatasi kecepatan serta efisiensi.
    • Kurangnya teknologi roket yang bisa digunakan ulang (reusable) menjadi penghambat besar.(WIRED, Vocal)
  • Keunggulan Strategis:
    • Qianfan menawarkan model komersial bagi penyedia telekomunikasi lokal, menghindari saluran langsung ke konsumen—menunjukkan pendekatan yang lebih bersahabat dari perspektif bisnis dibandingkan model Starlink.(WIRED)
    • Telah menjalin kesepakatan dengan beberapa negara seperti Brasil, Malaysia, dan Thailand sebagai bagian ekspansi internasional.(WIRED)
    • Secara geopolitik, konstelasi ini dianggap penting untuk memperluas pengaruh Tiongkok dan mengurangi ketergantungan digital global terhadap teknologi Barat.(Financial Times, AP News, CNN)

4. Kesimpulan

Tiongkok telah membuat kemajuan signifikan dalam membangun jaringan internet satelit sebagai alternatif kompetitif terhadap Starlink. Dengan dua proyek utama—Qianfan dan Guowang—mereka menunjukkan kapasitas ambisius dan dukungan negara yang kuat dalam sektor antariksa komersial. Namun, tantangan termasuk tingginya tingkat kegagalan satelit, ketergantungan pada roket sekali pakai, dan masalah orbital menjadi hambatan besar yang perlu diatasi sebelum benar-benar bisa menyamai atau melampaui Starlink.


Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seperti aspek teknologi seperti komunikasi laser, model bisnis, atau pertimbangan geopolitik, silakan beri tahu—saya siap menulis lebih dalam!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *